A. Hudri Harisman

Majalengka, Grib.co.id – Bupati Majalengka Drs. H. Eman Suherman, MM., melantik Ketua Pergantian Antar Waktu (PAW) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Majalengka, bertempat di Gedung pendopo, Selasa (01/07/2025).
Mantan ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Majalengka periode 2018-2023 Agus Asri Sabana, kini telah resmi menjadi Ketua PAW Baznas Majalengka periode 2022 – 2027.
Dalam sambutannya, Bupati Majalengka menyampaikan ucapan selamat kepada ketua yang baru dilantik. Ia berharap ketua dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya, sehingga Majalengka langkung sae tercapai.
“Baznas merupakan lembaga non struktural, non departemen, tapi tugasnya tidak jauh beda dengan pemerintah baik pusat maupun daerah, sama-sama berorientasi untuk mensejarahterakan masyarakat,” ungkap Eman.
Oleh karena itu, menurutnya posisi Baznas sangat strategis dalam membantu dan berkolaborasi dengan pemerintah Kabupaten Majalengka, dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Majalengka.
Dalam kesempatan tersebut, Ia juga menyoroti terkait angka kemiskinan di Kabupaten Majalengka yang masih rendah di bawah standar Provinsi Jawa Barat dan juga Nasional, yaitu di angka 10,8 %.
“Angka kemiskinan ini adalah PR besar kita, oleh karena itu kami berharap peran teman-teman di Baznas terutama Bapak dan Ibu yang hari ini dikukuhkan kembali, agar dapat bersinergi, agar bagaimana kita bisa menurunkan angka kemiskinan itu,” ungkapnya lagi.
“Saya berharap di masa kepemimpinan saya 5 tahun ke depan bisa menurunkan angka kemiskinan minimal 5 point, sehingga 5 % yang kita inginkan, bisa? Saya yakin bisa, sulit? Saya yakin tidak sulit. Sulit tidaknya, tergantung kita dalam memainkan peran,” tambahnya berharap dengan optimis.
Dalam memuluskan langkah menurunkan angka kemiskinan, dikatakan Bupati, dirinya sedang membuat strategi. Salah satunya dengan memberikan bantuan untuk pembangunan rumah tidak layak huni, yang akan dimulai pada tahun 2026
Bantuan akan digelontorkan dengan target 5 rumah perdesa, masing-masing Rp. 20 juta dengan total 1.715 rumah se- Kabupaten Majalengka. Langkah tersebut Ia ambil berdasarkan penilaian dari Dinas Sosial, dimana indikator warga miskin itu salah satunya yang memiliki rumah tidak layak huni.
“Mudah-mudahan dengan cara itu, angka kemiskinan kita akan berubah, karena rata kempemilikan sebagai bukti bahwa dia (warga) termasuk orang miskin dengan memiliki rumah tidak layak huni, akan kita rubah,” ungkapnya.
“Sekarang pun dalam 100 hari kerja Bupati, angka kemiskinan setelah melakukan pendataan sudah berubah turun, sehingga persentase pun menurun,” tambahnya.
Ia juga menyinggung masalah stunting, “yang tak kalah pentingnya adalah masalah stunting, angka stunting kita masih tinggi, diangka 15 % ya. Padahal kita nanti di tahun 2030 zero stunting, mau tidak mau hari ini kita buat strategi agar bagaimana stunting turun dan tidak bertambah,” katanya.
Terakhir, yang menjadi perhatian khusus pemerintah Kabupaten Majalengka, adalah masalah Rata-rata Lama Sekolah (RLS) yang masih rendah, yaitu mencapai 7,53 tahun, yang setara dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Majalengka Agus Asri Sabana, akan segera melakukan konsolidasi di internal Baznas, guna memastikan program Baznas sejalan dengan visi misi pemkab Majalengka.
“Sesuai arahan Bupati, banyak hal yang harus disikapi, kita respon terkait yang wilayahnya wilayah sosial. Ada PR – PR yang harus disinergikan dengan pemerintah Kabupaten Majalengka, sehingga Majalengka Langkung Sae dapat terwujud,” ungkap Agus.
Dalam penangan terkait kerja-kerja sosial yang ada diwilayah Baznas, menurut Agus tidak sepenuhnya menjadi tanggungjawab Baznas. Namun juga harus disinergikan dengan OPD terkait dan lembaga mitra pemerintah lainnya. Sehingga daya dukungnya akan menjadi kuat.***