NGAWI, BUSERJATIM.COM GROUP / 25 Juni 2025 – Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional, Babinsa Koramil 0805/11 Mantingan, Kodim 0805 Ngawi, Sertu Anggoro, menggandeng Perum Bulog dalam kegiatan Serap Gabah Petani (Sergap) di wilayah Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi. Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah konkret TNI AD untuk turut serta menjaga stabilitas pangan di tengah musim panen yang sedang berlangsung.
Kegiatan Sergap dilaksanakan langsung di lahan pertanian milik warga, terutama di desa-desa yang tengah panen raya. Sertu Anggoro bersama petugas Bulog turun ke sawah, memantau dan mendampingi proses pembelian gabah dari petani secara langsung. Tujuannya adalah memastikan gabah terserap maksimal dengan harga wajar dan menguntungkan petani, serta mencegah permainan harga oleh para tengkulak.
“Kami hadir untuk membantu memastikan hasil panen petani tidak hanya terjual, tetapi juga terserap oleh pemerintah dengan harga yang layak. Ini bentuk nyata dukungan TNI terhadap ketahanan pangan nasional,” ujar Sertu Anggoro saat ditemui di lokasi.
Selain mendorong penyerapan gabah, kegiatan ini juga memberi jaminan bahwa hasil panen petani tidak terbuang sia-sia dan tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang mengambil keuntungan di tengah keterbatasan akses pasar.
Perwakilan Bulog menyampaikan apresiasi atas keterlibatan langsung Babinsa dalam kegiatan ini. Ia menilai kehadiran Babinsa di lapangan mempermudah proses komunikasi dengan petani dan mempercepat distribusi hasil panen ke gudang Bulog.
“Kerja sama ini sangat membantu. Peran Babinsa sangat strategis karena mereka punya kedekatan langsung dengan masyarakat, khususnya petani,” ungkap petugas Bulog.
Kegiatan Sergap ini direncanakan berlangsung secara berkelanjutan selama musim panen, dan menyasar seluruh desa produktif di Kecamatan Mantingan. Dengan sinergi antara TNI, Bulog, dan petani, diharapkan stok beras nasional tetap terjaga, harga di tingkat petani stabil, dan ketahanan pangan nasional semakin kokoh.
Program Sergap juga selaras dengan komitmen pemerintah pusat dalam menjaga ketersediaan pangan strategis, terutama dalam menghadapi tantangan krisis pangan global. Melalui pendekatan kolaboratif ini, harapan besar disematkan pada terciptanya ekosistem pertanian yang sehat, mandiri, dan berkeadilan.
—
Editor: Redaksi Pangan – Buserngawi.com