A. Hudri Harisman

Majalengka, Grib.co.id – Kuasa Hukum DPC PDI-P Majalengka H. Indra Sudrajat, S.H., menepis isu keraguan tanda tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri, dalam surat pemberhentian ketua PAC PDI-P Kecamatan Sumberjaya Ir. H. Hamzah Nasyah, tertanggal 31 Januari 2024.
Dalam berita sebelumnya, atas keraguan tersebut, bahkan pihak penggugat Hamzah Nasyah, akan mengajukan uji forensik ke Mabes Polri, guna memastikan asli atau palsu tanda tangan tersebut.
“Saya kira isu-isu (tanda tangan palsu) itu tidak perlu ditanggapi, dengan kehadiran Kuasa Hukum tergugat 3 (DPP PDI-P) dalam setiap persidangan, tentunya majlis hakim sudah memeriksa terlebih dahulu kelengkapan surat kuasa dan kelengkapan – kelengkapan lainnya,” ungkap Indra, Ahad (08/06/2025).
Artinya, menurut Indra, terbitnya Surat Kuasa Megawati Soekarno Putri, kepada team pengacara DPP PDI-P, yang kemudian diserahkan dan diverifikasi oleh Majlis Hakim, untuk mengikuti sidang di PN Majalengka, membuktikan bahwa tanda tangan Ketum PDI-P yang dimaksud adalah asli dan tidak dipermasalahkan.
“Saya kira ini sudah menghina kemampuan majlis hakim dalam memeriksa perkara ini, tolonglah kepada para pihak agar bisa menghormati majlis hakim. Karena keputusan sepenuhnya ada di tangan Majlis Hakim,” jelas Indra.
“Apabila tanda tangan Ibu Mega itu dianggap palsu, tentunya dari awal Majlis Hakim akan menolak kehadiran Kuasa Hukum tergugat 3 DPP PDI Perjuangan,” tambah Indra.
Selanjutnya, Ia menghimbau kepada kader PDI-P Kabupaten Majalengka agar tidak menanggapi dan mengabaikan isu-isu tersebut, manahan diri, serta tidak mudah terpancing dan terprovokasi.
“Mohon kepada pengadilan, bahwa isu-isu yang berkembang hari ini, tentunya harus dimaknai dan dicermati sebagai bentuk dari ketidakhormatan terhadap Majlis Hakim, yang meragukan kemampuan Majlis Hakim dalam memeriksa dokumen – dokumen perkara,” pungkas Indra.
Gugatan Hamzah Nasyah, di Pengadilan Negeri Majalengka atas pemecatan oleh DPP PDI-P terhadap dirinya sebagai anggota PDI-P, sudah sampai pada tahap akhir. Majlis Hakim akan segera memutuskan perkara ini pada tanggal 12 Juni 2025.***