BUSERJATIM GROUP –
Batam- Keberhasilan tim gabungan BNN, TNI AL, dan Bea Cukai dalam menggagalkan penyelundupan lebih dari 2 ton sabu dan kokain di Kepulauan Riau mendapat apresiasi luas. Namun satu pertanyaan kunci belum terjawab hingga kini: siapa otak besar di balik pengiriman barang haram ini?
Operasi besar ini dimulai sejak Februari 2025, dengan pemantauan intensif terhadap pola pergerakan kapal di perairan Tanjung Balai Karimun. Hasilnya, pada Selasa (20/5), aparat berhasil menghentikan kapal KM MT Sea Dragon Tarawa, berbendera Indonesia, di perairan utara Karimun. Kapal ini ternyata menyimpan lebih dari 50 kotak sabu di palka dan lambung, dengan total berat mendekati 2 ton. Sebanyak enam ABK ditangkap, terdiri dari dua warga Thailand dan empat WNI.
Kepala BNN Komjen Pol. Marthinus Hukom memimpin langsung pengamanan barang bukti di Dermaga Bea Cukai, Batam, pada Rabu (21/5) malam. Penindakan ini disebut-sebut sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah pengungkapan sabu di Indonesia.
Tak lama berselang, satuan Fleet One Quick Response (F1QR) TNI AL juga menghentikan kapal ikan asing berbendera Thailand yang masuk ke wilayah perairan Indonesia. Di dalamnya ditemukan 768 kg sabu dan 1,2 ton kokain, menjadikan total tangkapan narkoba dalam dua pekan terakhir ini melampaui 4 ton, dengan nilai pasar mencapai Rp7,5 triliun.
Namun semua tersangka yang ditangkap hanyalah ABK atau transporter. Dalam rilis resmi, BNN menyebut jaringan pengirim dan pemesan masih ditelusuri, termasuk dugaan keterlibatan kartel internasional. Beberapa ABK bahkan berasal dari Myanmar, memperkuat dugaan bahwa pengiriman ini melibatkan lintas negara dengan jalur dan struktur logistik yang rapi.
BNN dan TNI AL memang patut diapresiasi atas kesigapan mereka. Tapi keberhasilan sejati ada saat seluruh rantai jaringan terungkap, dari pendana, pengendali logistik, hingga penerima akhir. Pengungkapan ini tak boleh berhenti di ABK kapal yang sekadar menjalankan perintah.
Hingga kini, siapa βbos besarβ sabu 4 ton dan kokain 1,2 ton itu belum terungkap. Apakah ini bagian dari jaringan lama (Timur Tengah-Malaysia-Indonesia) atau munculnya pemain baru?
[ dd99 ]